Senin, 20 April 2015

SINDEN (Vokal Jawa)

SINDEN
Oleh: Yusuf  Beny Setiawan


Sinden
Sinden adalah wanita yang bernyanyi mengiringi gamelan. Seperti  pergelaran wayang maupun klenengan. Istilah sinden digunakan juga di beberapa daerah seperti: Jawa Tengah, Sunda, Banyumas, Yogyakarta, dan daerah lainnya.

Fisik dari Sinden
            Pada pergelaran wayang zaman dahulu, sinden duduk di belakang dalang, tepatnya di belakang tukang gender dan di depan tukang kendhang. Posisi duduk sinden yaitu bersimpuh dalam balutan kain jarik dengan posisi punggung tegak tanpa sandaran. Tidak  dengan hanya hitungan menit, namun hitungan jam, bahkan semalam suntuk sinden harus duduk dengan posisi demikian. Sinden hanya seorang diri saja dan biasanya istri dari dalang atau salah satu pengrawit dalam pergelaran tersebut. Seiring perkembangan zaman, KI Narto Sabdho melakukan beberapa pengembangan. Sinden tempatnya di ubah menghadap penonton, tepatnya di sebelah kanan dalang, membelakangi simpingan wayang, dan sekarang sinden berjumlah lebih dari dua orang. Di era modern, sinden mendapatkan posisi yang hampir sama dengan penyanyi campur sari, dan sinden bukan hanya wanita saja, banyak bermunculan sinden laki-laki. Selain pintar dalam menyajikan lagu, sinden juga harus berpenampilan dan berpakaian rapi dan menarik.

Penjelasan Musikal Sinden
            Sinden termasuk kelompok ricikan atau instrumen garap, yaitu: ricikan-ricikan yang menggarap balungan gendhing. Pesinden yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian bernyanyi yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang. Jalannya sindenan tidak sama dengan gamelannya, tetapi pada tempat-tempat tertentu, harus ada persesuaian yang menimbulkan rasa enak (harmonis), misal: sinden dimulai agak terlambat, di tengah-tengah bersamaan, kemudian di akhir agak terlambat. Sinden yang baik harus menguasai gending-gending yang dibawakan, dan mempunyai bekal musikal yang lebih.

Hubungan dengan Sosial
            Pada era sekarang, dalam pegelaran wayang maupun gamelan, fungsi sinden bertambah, yaitu sinden menjadi unsur penting dalam penghibur penonton yang melihat pergelaran maupun gamelan tersebut, biasanya Bila Sindennya cantik-cantik dan muda yang nonton akan lebih kerasan dalam menikmati pertunjukan wayang maupun gamelan. Dalam masyarakat, peminat menjadi sinden masih sangat sedikit di banding menjadi penyanyi dangdut maupun band, hal ini dikarenakan minimnya puplikasi tentang sinden, sehingga banyak masyarakat yang tidak terlalu tahu tentang sinden, misalnya: di televisi lebih sering menampilkan musik pop, dangdud, dan lainya di bandingkan sinden, pergelaran wayang, gamelan, dan Budaya Nusantara lainnya. Dan menurut saya masyarakat lebih terpengaruh pada itu. Kita sebagai warga Indonesia sebaiknya belajar tentang budaya kita, karena budaya itu warisan dari leluhur kita yang harus kita jaga dan lestarian.
           
       
Daftar Pustaka:





http://arissetiawan-etnomusikologi.blogspot.com/2012/11/sinden-di-ambang-zaman-dimuat-di-suara.html

Foto:


https://www.google.co.id/search?q=sinden&espv=2&biw=1366&bih=667&tbm=isch&imgil=DKNVgyGhPcdERM%253A%253Bda5RYGzrxaaMgM%253Bhttp%25253A%25252F%25252Fberita.suaramerdeka.com%25252Fdhesy-purnawati-juara-sinden-idol-ii-2014%25252F&source=iu&pf=m&fir=DKNVgyGhPcdERM%253A%252Cda5RYGzrxaaMgM%252C_&usg=__z6oq5bz8puSr2oTMRgZwZc2zr7I%3D&ved=0CD4Qyjc&ei=ODs1VaCEKI3buQTLn4CgCg#imgrc=DKNVgyGhPcdERM%253A%3Bda5RYGzrxaaMgM%3Bhttp%253A%252F%252Fberita.suaramerdeka.com%252Fkonten%252Fuploads%252F2014%252F09%252Fpenemang-sinden-idol.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fberita.suaramerdeka.com%252Fdhesy-purnawati-juara-sinden-idol-ii-2014%252F%3B640%3B427



Tidak ada komentar:

Posting Komentar